majalahforbes -CERITA HOT NGENTOT KAWAN – Mas, komputernya hang lagi nih..!” teriakku. Tidak berapa lama, Boni masuk ke kamarku. “Kamu emang gatek, Lili..” celetuk Boni kakak iparku. Belum sempat aku bangun dari lokasi duduk, kedua tangan Boni telah berada di bawah ketiakku. Jemarinya yang berbulu, begitu cepat mengurangi tombol ‘Ctrl-Alt-Del’.
Komputer di depanku pulang berfungsi. Aku terhenyak. Boni masih berdiri membungkuk di belakangku. Dengan sengaja kedua tangannya menyentuh payudaraku. Aku tidak bereaksi. Memang ini yang kuinginkan. Jujur saja, aku sebenarnya dapat menanggulangi masalah komputer ‘hang’. Sebenarnya yang tadi melulu trik saja guna ‘memancing’ Mas Boni masuk ke kamarku.
“Lembut banget Lili..,” bisiknya lirih.
Tidak lama lantas dia terbit kamar. Hampir aku tidak mendengar ucapannya. Pikiranku jauh menerawang.
“Seandainya Mas Boni menjadi milikku..,” gumanku dalam hati.
Aku terus menginginkan bagaimana bahagianya Bela, kakak sulungku, bersuamikan seorang Boni. Badannya tinggi tegap. Kulitnya yang putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus. Mas Boni yang peranakan Jawa-Pakistan, telah satu separuh tahun bermukim di lokasi tinggal kami. Karena Bela, panggilan kakak sulungku, sedang berisi, Mama meminta mereka tinggal sedangkan di lokasi tinggal ini.
Titan Gel Murah Meriah
Cerita Hot Perawan Ngentot Enaknya Kontol Besar. Dering handphone membuyarkan lamunanku. Ahh, rupanya melulu SMS saja. Tapi, wooww ternyata tersebut pesan dari Mas Boni.
Isinya singkat, “Lili, Payudaranya Gede Bingits, jadi Sange.”
Aku tersenyum membacanya. Aku memahami maksud ucapan-ucapan terakhirnya, bukan ngaceng aja, namun ngga sengaja. Kalaupun Mas Boni benar-benar terangsang saat berada di kamarku, memang wajar. Bukan melulu dia yang menuliskan buah dadaku indah, bahkan teman-teman cewek di kampus juga iri menyaksikan punyaku ini. Apalagi sebelum Mas Boni masuk kamarku, aku sengaja melulu mengenakan kaos oblong tanpa BH.
Malamnya, Mas Boni SMS lagi. Dia sedang asyik menyaksikan liga Italy di home theatre rumahku. Dalam pesannya, dia mohon ditemani nonton bola. Kujawab tidak. Aku memang tidak senang menyaksikan bola.
“KALO BOLA YANG LAIN MAU.” pancingku me-reply pesannya.
Sebetulnya aku hendak sekali berdua dengannya di malam laksana ini. Tetapi yang menjadi masalah ialah letak home theatre yang di pojok dekat taman persis berdampingan dengan kamar istirahat Mamaku. Kalau ketahuan kan jadi kacau semua. Kamar Mas Boni sendiri terdapat di lantai atas, berdampingan dengan adikku yang bungsu. Tetapi, bila nonton TV Mas Boni lebih senang di bawah. Mbak Bela telah tahu kelaziman suaminya menyaksikan bola di bawah. Kesempatan ini kumanfaatkan sekalian. Tetap lewat SMS, ku coba pancing Mas Boni masuk ke kamarku.
Gairah seksku sedang memuncak-muncaknya malam itu. Mungkin sebab mau bisa mens. Aku mesti berterima kasih tidak sedikit pada kemudahan SMS lintas operator ini. Sudah tiga minggu lebih, saya dan Boni saling berkirim pesan rahasia. Padahal kami sama-sama ada di rumah. Kalau bicara langsung atau telepon kan mempunyai resiko ada yang menguping. SMS benar-benar menghubungkan cintaku padanya.
CERITA HOT NGENTOT KAWAN – Pintu kamar terkuak perlahan. Dengan tidak banyak berjinjit Mas Boni masuk kamarku. Mengenakan celana pendek dan permasalahan oblong. Kumis dan cambangnya baru dicukur. Birahiku menggelora menyaksikan wajah Mas Boni di depanku. Bahunya yang lebar mendatar diperbanyak dadanya yang bidang membuatku hendak segera menggelayutinya manja.
“Blom istirahat Lili..?” tanyanya berbasa-basi.
Tidak kujawab. Aku melulu tersenyum manja seraya mengibas rambutku. Malam tersebut aku menggunakan baju istirahat model ‘you can see’ dan celana selutut. Agak lama kukibaskan rambutku. Mas Boni tentu tidak melewatkan peluang emas ini. Dengan kaos ‘you can see’, jelas tampak olehnya payudaraku yang putih menyembul.
Pelukan hangat Mas Boni langsung menyergap. Memeluk dari belakang, menciptakan tangannya bebas-puas menggerayangi payudaraku. Sambil mendesis-desis, bibirnya yang seksi mulai melumat leher dan belakang kupingku. Pantas saja Mbak Bela kerasan di kamar. Mas Boni memang sangat jago memanjakan cewek. Permainannya lembut dan halus. Baru kali ini aku menikmati sentuhan-sentuhan seorang pria yang membuatku nikmat keenakan.
Tidak laksana Bili pacarku, Mas Boni paling sabar mencari seluruh unsur tubuhku. Dia begitu merasakan jengkal demi jengkal lekuk tubuhku. Aku sangat merasakan permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yang nakal. Kini aku melulu menyisakan celana dalam saja. Pakaian istirahat dan BH telah dicampakannya. Entah kenapa, Mas Boni belum pun menjamah bagian sangat peka dari tubuhku. Padahal aku telah sangat menginginkan jilatan demi jilatan merambah bibir kemaluanku yang telah mulai membasah.
Ternyata, kesabaran Mas Boni menjelajahi unsur tubuhku berhenti hingga disitu. Tiba-tiba dia mengusung tubuhku ke lokasi tidur. Dengan tidak banyak tergesa-gesa, dia membaringkan tubuhku di pinggir lokasi tidur. Buru-buru dia melepas celana dalamku dan CD-nya. Dengan berlutut di pinggir lokasi tidur, Mas Boni sudah menerbitkan senjata pamungkasnya. Sebatang daging keras memanjang telah mendekati selangkanganku.
“Jangan dulu Mas..!” sahutku lirih.
Aku kecewa berat. Kenapa sih setiap pria selalu hendak cepat-cepat memasukkan batangnya ke lubang kemaluannya wanita. Padahal aku masih perlu foreplay yang lama. Kenikmatan tidak melulu didapat saat batang tersebut ada dalam lubang kemaluan.
“Mas telah ngga tahan, sayang..!” katanya.
Batang kokoh berurat tersebut mulai menekan-nekan. Aku meringis kesakitan.
“Ahh.., perlahan dong Mas..!” aku menyangga sakit.
Seperti tidak menghiraukan permintaanku, Mas Boni semakin kencang menekan. Kedua tangannya menahan tubuhnya di bibir lokasi tidur. Sementara kedua lututnya bertekuk di lantai. Gaya laksana ini pernah saya lihat di film biru. Kedua kakiku ditekuknya laksana kecoa kepanasan. Menurut kisah teman-temanku, posisi berikut yang didambakan masing-masing wanita. Dalam posisi laksana ini, penetrasi perangkat vital lelaki akan maksimal. Sementara kedua tangannya bakal bebas meremas payudara si wanita. Tetapi semua tersebut tidak kuperoleh dari Mas Boni.
Tidak laksana yang kuduga, sudah nyaris tiga menit Mas Boni belum sukses menembus keperawananku. Puluhan kali dia mendorong batang kemaluannya, aku belum menikmati nikmatnya batangan daging mengisi rongga vaginaku. Cerita Hot Perawan Ngentot Enaknya Kontol Besar.
Tiba-tiba Mas Boni berkata, “Mau terbit nih Bela..!” seraya meringis menyangga sakit.
Aku tersenyum mendengar ucapannya. Mas Boni tidak sadar bila tubuh yang dihimpitnya ialah tubuhku, adik iparnya, bukan Mbak Bela istrinya.
Dan, “Creooot.. crooiot.. croooit..” cairan putih kental menghujam perutku.
Aku masih telentang saat Mas Boni mengenakan celananya. Tanpa permisi, dia langsung meninggalkanku. Cairan sperma Mas Boni terasa meleleh ke bawah. Kemudian terhenti dan menggumpal di sela-sela bulu kemaluanku yang lebat. Seperti tidak percaya, aku memperingati kejadian sejumlah menit yang lalu. Bukan tidak percaya pada urusan yang kami berdua lakukan, namun pada ‘kemampuan’ Mas Boni. Mungkin aku terlampau tinggi menghayal dan bercita-cita Mas Boni sebagai pria perkasa, sampai-sampai aku merasa kecewa dalam kenyataannya.
Cerita Hot Perawan Ngentot Enaknya Kontol Besar – Padahal, bila Mas Boni tidak terburu-buru. Bakal kuberikan kesatu kali kesenangan untuknya. Biarlah, Bili pacarku memungut sisanya, sebab memang aku tidak berharap tidak sedikit dari Bili. Hubunganku sekitar ini dengannya lebih sebab aku menuruti kemauan Mama saja. Maklum telah tua, menjanda pula. Mama ingin, aku Lili, satu-satunya anak wanita yang single, berjodohan dengan keponakan Papa almarhum.
Paginya aku bangun kesiangan. Seluruh badan terasa pegal, mungkin sebab permainan semalam yang tidak tuntas. Kusambar handphone-ku, lagi-lagi SMS dari Mas Boni. Tidak laksana biasanya, kali ini pesannya agak panjang. Intinya, dia mohon maaf atas ‘happy ending’ yang tidak cukup bagus tadi malam.
Berdasarkan keterangan dari pengakuannya dalam SMS yang berturut-turut, sebelum tubuhku dibawanya ke atas lokasi tidur, dia telah merasa khawatir bila Mbak Bela atau Mama memahami kejadian itu. Dasar lelaki, Mas Boni tidak mau mencungkil kesempatan tersebut begitu saja. Maka yang terjadi ialah dia buru-buru menunjukkan batang kemaluannya ke liang keperawananku. Dia masih sempat merasakan ejakulasi. Sementara aku, melulu dapat pegal dan kecewa saja. Tapi sudahlah.
Hari-hari berikutnya, kami masih tidak jarang ber-SMS ria. Isinya lagipula kalau bukan saling memancing birahi. Belajar dari film “Mission Impossible,” kami tidak jarang kali langsung menghapus masing-masing pesan SMS. Bahkan, bila sedang tiduran di samping Mbak Bela pun, Mas Boni sengaja menyimpan handphone-nya di bawah bantal, supaya dering atau vibrasinya tidak tersiar istrinya.
CERITA HOT NGENTOT KAWAN – Pernah sebuah ketika. Lewat SMS Mas Boni memberitahu bila dia inginkan ‘main’ sama Mbak. Dia menantangku bila mau mengintip permainan ‘bola’-nya. Pintu kamarnya sengaja dimulai sedikit, memberi celah bagiku merasakan permainan seru mereka.
Penasaran, kuturuti tantangannya. Dan alamaak, Boni di atas ranjang memang laksana yang kudambakan sekitar ini. Kakakku hingga kewalahan mengimbangi irama permainan suaminya. Dari wajahnya, tampak mereka lemas kelelahan. Kenikmatan keduniaan akhirnya mereka renggut berdua malam itu. Sementara aku melulu dapat menelan ludah.
Ada pun lucunya Mas Boni ini. Masih dengan SMS, dia ‘melaporkan’ hasil permainan dengan kakakku Bela.
Ternyata isi dalam SMS-nya merupakan, “Aku menginginkan tubuh Lili saat menindih Mbak Bela.”
Gila..! Aku balas SMS itu, “Buktikan mas, jngan hanya banyangin Ngentot beneran aku maunya.” aku mulai memancing dia lagi.